Selasa, 19 Januari 2016

Tips & Trik Mengemudi ala Datsun Risers Expedition Kalimantan


“Awas ada baboon hijau melaju kencang dari arah berlawanan, Riser 5 hati-hati.” 
“Ada cacing mabok di belakang Riser 3, kasih jalan.” 
“Awas dua ayam melaju kencang. Kiri jalan berlubang. Hati-hati.” 

SUARA brek-brek-an, itu adalah kesibukan komunikasi para riser di ajang Datsun Risers Expedition yang menjelajahi Kalimantan, mulai dari Balikpapan, Samarinda, Sangatta, hingga Berau. Alat komunikasi yang terhubung di mobil Datsun Go+Panca yang turut dalam ajang menempuh jarak 3000 km Datsun Indonesia di Kalimantan. 

“Baboon, cacing dan ayam” adalah kode sebutan untuk truk, sepeda motor dan mobil. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi kondisi trafik lalu lintas bagi riser yang berada dalam konvoi.

Info yang sangat bermanfaat bagi riser untuk ‘menyalib’ maupun mengetahui kondisi jalan di depannya. Dan tentu sebagai sarana berkomunikasi ‘menghibur’ dengan canda dan tawa melepas penat di sepanjang perjalanan. Model konvoi mobil Datsun Go+Panca transmisi manual menjelajahi jalanan kota dan hutan, khususnya pada Senin (11/1/2016) dan Selasa (12/1/2016). 

Medan jalan pun beragam. Mayoritas melalui hutan belantara. Berpuluh-puluh jam dihabiskan untuk menggeber Datsun dengan bergantian mengemudi. Ketangguhan Datsun teruji di segala medan yang ada. Perform ciamik Datsun tak lepas dari unsur para riser, sang pengemudinya. 

Mengemudi bukan saja faktor cara menjalankan kendaraan/ mobil namun adalah bagaimana menguasai mobil dan mengendalikannya dengan baik, memaksimalkan performa mobil dan meminimalisir tingkat resiko oleh penggendalian yang kurang tepat. Kondisi jalan yang beragam membutuhkan antisipasi dan perlakuan mengemudi yang tentu berbeda. Bagaimana saat melintasi jalanan yang penuh lubang, turunan, tanjakan, jalanan berpasir, jalanan mulus, pengereman, main kopling untuk mobil manual dan banyak lagi. 

Datsun Risers Expedition Kalimantan etape 1 yang menjelajahi Kalimantan, khususnya Balikpapan, Samarinda, Sangatta, dan Berau yang aku ikuti mempunyai medan yang beragam. Melintasi hutan dengan kondisi jalanan berliku, tanjakan, turunan bervariasi dengan tikungan tajam dan tanpa penerangan jalan kala malam hari. 

Aku, pribadi banyak memperoleh pengalaman mengemudi di jalanan Kalimantan ini. Menggunakan transmisi manual Datsun Go+Panca yang bermuatan 3 orang/ se-tim. Bagaimana cara yang benar dan tepat pengereman, melintasi pasir berkerikil, melintasi lubang yang tak bisa dihindari dan kondisi lainnya. Tentu pengalaman itu tak lepas dari tips & trik yang disampaikan oleh Aris F Harvenda dari kompas.com Otomotif sesaat sebelum mengemudikan Datsun menjelajah Kalimantan. 

Mas Aris yang akrab disapa Aris Jambul ini, memandang penting mengemudi pada soal cara pengereman di situasi naas. Misalnya ban pecah, pengereman mendadak dan lain-lain. Maklum saja medan yang berliku, penuh tanjakan dan turunan membutuhkan skill pengereman. Lalu bagaimana cara pengereman saat ban pecah, kempes? Juga bagaimana cara menyalib dengan aman. 

Datsun Risers Expedition Kalimantan. (Ganendra)
Perhitungkan Waktu Menyalip 

Mendahului kendaraan lain, terutama menemui kendaraan berat truk, tangki dan semacamnya yang berjalan lambat perlu perhitungan waktu yang tepat. Misalkan ada truk container yang panjang tentu berbeda antisipasi menyalib aman disbanding mobil pribadi. 2-3 mobil Datsun setara dengan panjang satu container. Tergantung kecepatan yang dicapai untuk bisa melewati satu container berapa waktunya. Namun karena mobil konvoi tentu tidak mengambil kecepatan yang tinggi. Saat aku mengemudi di hari pertama, Senin 11 Januari 2016, kecepatan yang bisa kupacu dalam konvoi rata-rata berkisar 70-80 km/j. Apalagi ada komando dari mobil Road Captain (RC) yang memberitahu kondisi, aman gak untuk menyalib kendaraan di depannya. 


Datsun Risers Expedition Kalimantan. (Ganendra) 
Tetap Fokus Saat Pengereman Mendadak 

Pengeremaman mendadak kecenderungannya 80% ban akan mengunci/ lock. Mengerem brake depan mendadak, kaget atau apa, ada hewan ataupun orang yang mendadak lewat misalnya, lalu ban mengunci, gak usah panik. 

“Begitu rem diinjek ada decitan bunyi, langsung lepas pedal rem, lalu direm lagi. Rem dipompa. itu cara kerja ABS (Anti-lock Braking System) tapi ini manual pake kaki, bukan elektrik,” Jelas Mas Aris. 

Pentingnya adalah style menekan rem secara periodic. Tek tek tek… maka periodik nguncinya. Menurut Aris model ini lebih pakem pengeremannya. 

Jangan Pernah Lepas Setir Kemudi 

Pada saat pengereman mendadak, jangan pernah melepas setir kemudi. Usahakan setir tetap mengarah arah lurus ke jalan, jangan belok ke kanan ataupun ke kiri. Langkah ini dimaksudkan untuk membantu konsentrasi roda/ ban agar tidak “ngelock.” 

Datsun Risers Expedition Kalimantan. (Ganendra) 

Ban Pecah, Jangan Pernah Lepas Setir Kemudi Jika terjadi ban pecah, ataupun kempes, pada Datsun dengan penggeraknya roda depan ini, maka akan terjadi kecenderungan setir kemudi akan melawan, entah ke kanan ataupun ke kiri tergantung posisi ban saat itu dan kontur jalan. Lalu apa yang dilakukan? 

“Tetap pertahankan setir lurus, dan fokus,” jelas Aris. 

Lebih jauh dijelaskan bahwa pada saat ban depan kempes, jangan pernah sekali-kali melakukan ‘ngerem’ karena 70% proses pengereman pertama distribusinya ada di depan. Jadi kalau kondisi ‘ngerem’ gak sama posisinya akan dibebani rem, ketika disembur distribusi pengereman yang tak seimbang, ‘dia’ akan nonjok ke tempat ban kempes. Itu bahaya. 

Lalu apa yang harus dilakukan? 

Lepas pedal gas, perpindahan gaya ke depan semua, pas akselerasi dari belakang. Untuk mengantisipasi perpindahan gaya yang ekstrim dari belakang ke depan. Jadi setir dipegang satu tangan, tangan kiri pegang rem parkir, ditarik pelan-pelan sampai mentok untuk mengaktifkan rem belakang. Pertahankan tetap lurus, tak berbelok agar tidak ngesot. Saat kecepatan berkurang langsung mobil pinggirkan. 

Sementara jika ban belakang yang kempes tak terlalu bahaya, karena Datsun, penggeraknya ada di roda/ ban depan. Yang dilakukan sama, kurangi gas, lakukan pengereman pelan-pelan.  Pengurangan kecepatan amat dibutuhkan 

Datsun Riser Expedition kalimantan (Dokpri)
Pengereman di Jalan Berlubang 

Ada suatu kondisi jalan yang berlubang. Aku banyak temui antara perjalanan Samarinda ke Sangatta yang memakan waktu 4-5 jam-an. Terkadang kaget juga saat sudah dalam kecepatan konstan, mendadak ada jalur kiri yang berlubang. (terkadang info trafiknya telat dari mobil depannya heheee). 

Nah jika kondisi tak sempat untuk berbelok dan berbelok mendadak juga bahaya, maka lubang harus dilewati. Pengereman mendadak sebelum ban masuk lubang tidak disarankan. Tetap lajukan kendaraan hingga mobil lewati lubang dengan kecepatan yang ada. Ini lebih aman disbanding melakukan pengereman di depan lubang yang mengakibatkan beban berpindah semua ke depan. Dan ban depan akan menanggung beban lebih. 

Melewati Jalan Tanjakan Berkerikil 

Sempat sekali, ban belakang Datsun yang kukemudikan mengalami ‘spin’. Ban berputar saat jalan nanjak dan berkerikil karena jalan sedang diperbaiki. Dalam kondisi di depan dan belakang ada mobil Riser lainnya, maka harus konsentrasi mobil tidak mundur. 

Nah saat masuk gigi 1, ban mobil belakang spin oleh kerikil. Sempat berdecit juga sih. Untungnya bisa melaju di tanjakan pelan-pelan. Nah untuk mengatasi ban spin ini bisa dilakukan, mobil dikemudikan ke kanan atau ke kiri, tergantung mana yang aman. Jadi tidak langsung melaju ke depan. Dengan melaju miring, maka beban mobil lebih ringan sehingga ban tidak spin. Jadi saat melintasi tanjakan berkerikil mobil mesti dikendarai dengan sedikit berbelok-belok ke kanan ataupun ke kiri. Aman deh hehee. 

Oke itu saja sih pengalaman mengemudi yang kemarin sempat kualami. Yang jelas konsentrasi saat menyetir sangat diperlukan sehingga dapat mengatisipasi segala kemungkinan kondisi jalan yang tak bersahabat. Dan Datsun terbukti cukup tangguh kukendarai melintasi Balikpapan – Samarinda – Sangatta – Berau. Ekspedisi etape 1 pun sukses dengan memakan waktu 5 hari. Terima kasih Datsun dan Kompasiana untuk kesempatannya. Salam Otomotif 

@rahabganendra

Artikel ini ditayangkan juga di Akun KOMPASIANA milik Penulis berjudul: Tips & Trik Mengemudi ala Datsun Risers Expedition Kalimantan