Pernah
kebayang atau terpikirkah Anda #spioner saat mengendarai mobil Fortuner atau pun Innova kesayangan Anda, dimana dibuat, bagaimana cara dibuatnya, berapa banyak produknya
dalam sehari, seminggu, setahun?
Salah! jika Anda mengira mobil fortuner atau pun Innova Anda produk dari luar/ Jepang. Itu produk pabrikan Toyota di Karawang, Jawa Barat. Tapi jangan ditanya soal kualitasnya, sudah jaminan mutu, pasalnya produk sudah menembus pasar internasional! Artinya ini adalah bentuk pengakuan internasional atas kualitas produk dari Toyota.
Nah penasaran gimana mobil itu dirakit? Untuk
mengetahuinya, pasti dengan berkunjung ke pabriknya bukan? Itu yang aku dan
kawan-kawan blogger lakukan, pada Rabu 18 Oktober 2017. Kami mengunjungi pabrik
di Karawang milik PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Kami
melongok langsung proses produksi mobil Toyota (Fortuner dan Innova) di pabrik di TMMIN Plant 1.
Total ada 5 plant
pabrik yang dimilik TMMIN dengan memproduksi mobil yang berbeda. Di Karawang, ada 3 pabrik sedangkan 2 pabrik ada di Sunter, Jakarta Utara (salah satunya pernahn kukunjungi).
Ada TMMIN Plant
1 & 2 yang memproduksi mobil jenis Fortuner dan Innova yang sebagian besar
dipasarkan ekspor. Tahu gak berapa lama waktu yang diperlukan untuk merakit satu unit mobil?
Ternyata proses produksi untuk satu unit mobil hanya butuh waktu 22 jam! Artinya gak sampai sehari lahir satu unit mobil Toyota! Nah di pabrik Plant 1 TMMIN Karawang ini setiap 1,5 menit kelar mobil gres alias baru! Jadi sehari rerata ada 600an unit mobil baru yang keluar dari pabrik ini! Wow! Tak heran, jika sampai 2017 sudah tercatat total produksi Toyota mencapai 3,26 juta unit!
Ternyata proses produksi untuk satu unit mobil hanya butuh waktu 22 jam! Artinya gak sampai sehari lahir satu unit mobil Toyota! Nah di pabrik Plant 1 TMMIN Karawang ini setiap 1,5 menit kelar mobil gres alias baru! Jadi sehari rerata ada 600an unit mobil baru yang keluar dari pabrik ini! Wow! Tak heran, jika sampai 2017 sudah tercatat total produksi Toyota mencapai 3,26 juta unit!
Mobil produk
TMMIN mampu bersaing di pasar global loor. Produk mobil keluaran pabrikan Toyota ini lebih banyak diekspor. Ini tentu bisa dibilang TMMIN berhasil membawa nama Indonesia di kancah produk otomotif.
Lalu bagaimana keberhasilan itu bisa dicapai Toyota?
Lalu bagaimana keberhasilan itu bisa dicapai Toyota?
Semangat Kaizen Toyota
Keberhasilan
Toyota bersaing di pasar internasional tak lepas dari produk yang dihasilkan
yang berkualitas. Kualitas diperoleh dari kinerja dan system yang jaminan mutu
dan kualitasnya.
Nah jika
bercerita tentang Toyota, mendengar nama Toyota, satu kata yang langsung
teriang di kepalaku. Kaizen! Ya semangat Kaizen (bahasa Jepang).
Itu kata yang tak asing bagiku, karena pernah mengunjungi pabriknya yang lain. Sebelumnya di medio 2015 pernah mengunjungi pabriknya di Sunter, Jakarta Utara. Kemudian pada 2016 ikut peluncuran buku “25 Tahun Perjalanan QCC Toyota Indonesia, Perubahan Tiada Henti” di Gedung Kompas Gramedia Unit II, Palmerah Barat, Jakarta.
Itu kata yang tak asing bagiku, karena pernah mengunjungi pabriknya yang lain. Sebelumnya di medio 2015 pernah mengunjungi pabriknya di Sunter, Jakarta Utara. Kemudian pada 2016 ikut peluncuran buku “25 Tahun Perjalanan QCC Toyota Indonesia, Perubahan Tiada Henti” di Gedung Kompas Gramedia Unit II, Palmerah Barat, Jakarta.
Buku tulisan Joice Tauris Santi, jurnalis Kompas itu, membahas
perjalanan Toyota Indonesia dalam membangun ‘budaya kerja’ berpondasi Kaizen. Semangat
Kaizen itu diterapkan melalui
Quality Control Circle (QCC), dalam perusahaan dari atas hingga ke lapisan bawah. Tak heran saat ikut
Plant Tour, aku melihat kata-kata Kaizen tertempel di berbagai sudut.
Kaizen di Pabrik TMMIN plant 1. Dok GANENDRA |
Di dalam buku – yang aku
terima juga saat acara peluncuran itu - dijelaskan soal pengertian Kaizen.
Mengutip pada halaman 14, “Kaizen adalah sebuah sistem perbaikan terus menerus pada kualitas, teknologi, proses, budaya perusahaan, produktivitas, keselamatan dan kepemimpinan. Kaizen dilakukan dengan perangkat kendali mutu yang dikenal dengan nama Quality Control Circle (QCC) dengan menggunakan 8 step dan tools."
Mengutip pada halaman 14, “Kaizen adalah sebuah sistem perbaikan terus menerus pada kualitas, teknologi, proses, budaya perusahaan, produktivitas, keselamatan dan kepemimpinan. Kaizen dilakukan dengan perangkat kendali mutu yang dikenal dengan nama Quality Control Circle (QCC) dengan menggunakan 8 step dan tools."
Dok GANENDRA |
Nah
menariknya dari penerapan QCC itu, Toyota memproduksi mobil sesuai order,
pesanan. Ada pesanan barang/ mobil barulah diproduksi. Jadi jelas barang inden, berapa lama
dipersiapkan, berapa lama pengiriman sudah terhitung. Dampaknya tidak banyak
barang dibuang.
Soo, gimana
proses produksi mobil Fortuner dan Innova yang hanya butuh waktu 22 jam itu
dibuat?
Nah ikutin ceritaku plant tour pabrik Toyota di Karawang. Cekidot!
Nah ikutin ceritaku plant tour pabrik Toyota di Karawang. Cekidot!
Blusukan ke
Pabrik TMMIN Karawang
Kunjungan ke
pabrik Toyota di Karawang diawali dari titik keberangkatan di Wisma Mampang di
Jakarta Selatan. Ya itu lokasi kantor Mobil123 Portal Otomotif No.1 di
Indonesia yang menggelar acara bareng Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB).
Kami berangkat menggunakan mini bus yang sudah disediakan.
Sebelum jam
makan siang, tiba di kawasan pabrik Karawang yang menghampar dengan
pabrik-pabrik beragam produk. Salah satunya Toyota. Singkat kata setelah
seremonial penyambutan di kantornya, kami dipandu ‘blusukan’ di pabrik plant 1
yang memproduksi mobil Toyota dan Fortuner.
Pastinya
sebelumnya kamu di-brief soal keamanan dan keselamatan di dalam pabrik.
Bagaimana kami harus mengikuti aturan demi keselamatan dan tak mengganggu
proses produksi.
Dok GANENDRA |
Keprofesionalan dan standar tinggi Toyota bukan hanya itu,
kami dilengkapi dengan perlengkapan safety seperti safety glass
(kacamata), helmet dan guide phone. Pasalnya di dalam pabrik banyak aktivitas
yang berpotensi melukai, seperti adalanya tahap pengelasan. Oleh karena itulah
kami diberi sepatu tertutup bagi yang tak menggunakan sepatu, lengan panjang.
Dok GANENDRA |
Guide phone
berfungsi untuk membantu pendengaran saat diejlaskan pemandu tentang aktivitas
di dalam pabrik. Maklum saja kondisi di dalam pabrik, suaranya cukup bising
oleh aktivitas pekerja dan mesin. Bayangin kalau tak menggunakan guide phone,
kami pasti tak bisa mendengar semua penjelasan yang disampaikan.
Saat awal
masuk di dalam pabrik, sejauh mata memandang terlihat beragam mesin-mesin
produksi. Berbeda-beda fungsi sesuai tahapannya. Sejumlah pekerja dengan
pakaian khusus Nampak sibuk dengan tugasnya masing-masing. Satu hal yang perlu
diperhatikan, kami tak boleh berkomunikasi dengan pekerja, jelas agar tak
mengganggu pekerjaan mereka.
Kondisi
kebersihan di dalam pabrik cukup bersih. Ada garis-garis putih yang berguna
sebagai rute jalan juga ada tanda tapak kaki, tempat berdiri para petugasnya. Maklum saja di dalam pabrik ada lalu lalang kendaraan yang
mengangkut beragam komponen mobil yang sedang dirakit.
Dok GANENDRA |
Dan setiap
komponen diletakkan sesuai tempatnya, tak boleh tercecer. Itu salah satu bentuk
penerapan semangat Kaizen, di atas.
Melongok Proses Pembidanan Mobil
Nah, proses perakitan
mobil itu ada tahap-tahapnya loorr. Proses memproduksi mobil, aku bilang
seperti halnya suster yang membidani/ membantu melahirkan bayi. Perakitan untuk I unit
mobil prinsipnya sih simple, yakni body, frame dan engine.
Nah ada
proses tahapan: Press, Welding, Painting, Assembling dan Quality ( Final Check).
Proses ini dilakukan juga dengan perangkat robotic. Jadi tak heran setiap perakitannya memerlukan waktu singkat. Setiap 1,5 menit keluar mobil baru dari pabrik ini.
Proses
diawali di Press Shop yakni pencetakan,
Press lempengan besi baja menggunakan mesin-mesin press. Besi baja dicetak menjadi
komponen yang diperlukan, misalnya kap mobil. Satu kap mobil dicetak hanya dalam
waktu 6,3 detik! Sementara total besi baja yang dibutuhkan untuk membuat
satu unit mobil seberat 370 kg!
Cetak Kap Mobil. Dok GANENDRA |
Tahapan kedua adalah Welding Shop. Ini adalah tahapan penggabungan
dari hasil pencetakan komponen. Caranya dengan pengelasan. Ada lebih dari 3000 titik pengelasan dalam 1 unit
mobil Toyota. Proses pengerjaannya sebagian tenaga manusia sebagian lagi
robotic. Khususnya untuk titik-titik yang memerlukan tingkat akurasi
tinggi.
Robotic. Dok GANENDRA |
Di lokasi
inilah banyak percikan api dari proses pengelasan. Jadi sadar dengan manfaat
kita dilengkapi dengan sepatu dan lengan yang harus tertutup. Juga helmet. Soalnya
bunga-bunga api bisa terbang tak tentu arah.
Dok GANENDRA |
Selesai pengelasan, berikutnya tahap Paint Shop. Ini tahapan member
warna pada mobil sesuai order. Dijelaskan pemandu, bahwa ada 12 proses yang dilakukan. Prosesnya
ada pewarnaan Clear, Base Color, Primer,
Ed Cod, Plate. Di sini tertutup karena harus bebas debu dan partikel
lainnya. Cat yang diperlukan untuk Toyota Innova menghabiskan 13 liter
sedangkan Toyota Fortuner butuh 13,5 hingga 14 Liter.
Sayangnya
kami gak bisa melihat langsung proses ini, soalnya butuh tingkat keamanan lebih
tinggi dengan perlengkapan yang khusus lagi. Juga bertepatan dengan jam
istirahat karyawan. Jam rehat karyawan adalah pada jam 09.30 Wib dan 14.30 Wib.
Sedangkan jam makan siang pada jam 11.45 – 12.30 Wib.
Lanjut kemudian di tahap berikutnya, Assembly Shop. Inilah tahapan
pemasangan dan perakitan dimana komponen dirakit menjadi mobil. Di sini
dilakukan juga dengan system robotic. Seru melihatnya, saat pemasangan mur,
baut jok mobilnya, lampu dan lain-lain. Waktu perakitan dari satu komponen ke
lainnya terbilang cukup cepat, hanya 1,5 menit!
Dok GANENDRA |
Selanjutnya di tahap akhir ada Inspeksi (Pengecekan). Ada petugas
yang melakukan pengecekan seperti ABS, airbag untuk keamanan. Juga cek under body, tahap ini ada sekitar 5 pos pengecekan. Semua dilakukan dengan digital,
sehingga hasilnya akurat. Di sini pengecekan dilakukan sangat teliti, seperti
tak boleh ada kebocoran sekecil apa pun itu. Semua sangat teliti dilakukan.
Dok GANENDRA |
Mambayangkan
kemampuan produk Toyota dengan jumlah mencapai 130 ribu pertahun, membuat aku
berpikir jika jumlah itu diserap oleh konsumen dalam negeri. Untung saja produknya menembus pasar
internasional seperti Amerika Tengah, Uni Emirat Arab, India, Vietnam dan Philipina.
Negara terakhir
ini ternyata menjadi market dari mobil fortuner. Paling banyak diekspor ke
Timur Tengah. Rasio ekspor fortuner dan Innova sekitar 57%. Sisanya pasar domestik.
Bahkan Vietnam juga mengimpor mobil dari Toyota.
Fakta
kemampuan ekspor yang artinya produk Toyota berkualitas baik dan diakui dunia
internasional. Rasanya ini bukanlah sepele, tapi prestasi Toyota yang cukup
membanggakan. Mampu bersaing di pasar
global di era sekarang sudah wajib dilakukan. Sukses Toyota! Terus Semangat
Kaizen!
@rahabganendra
Semua foto Dok GANENDRA