Ketika kendaraan pribadi sudah menjadi kebutuhan; ketika
banyak aktivitas membutuhkan sarana transportasi pribadi; dan ketika sisi
pragmatis menjadi pertimbangan yang tak bisa ditawar di antara hukum
ekonomi—apalagi setiap orang membutuhkan keselarasan antara kebutuhan dan
kesenangan—maka hitungan budget menjadi salah satu penentu ketok palu memiliki
mobil idaman.
KENDARAAN pribadi, seperti mobil di era sekarang, sudah
jamak dimiliki banyak orang. Paling tidak, memiliki mobil tidak lagi didominasi
oleh kalangan atas. Ini seiring dengan kemudahan membeli dengan sistem
pembayaran yang beragam.
Selain itu ada sebab lain. Laa... namanya juga orang
hidup, maka beraktivitas, bersosialisasi, hingga jalan-jalan menghabiskan waktu
libur sudah menjadi kebutuhan. Bukankah menjadi jauh lebih enak bila didukung
oleh kendaraan pribadi yang sesuai. Oleh sebab itu, siapa sih yang tidak
bermimpi punya mobil yang cocok dalam menunjang segala aktivitas kebutuhan
kita?
Bersama keluarga piknik ke Magelang saat momen Lebaran. (Foto dokpri) |
Sejak tujuh tahun lalu aku hidup di kota besar seperti
Jakarta. Banyak waktu yang kuhabiskan di sini terkait pekerjaan—meskipun aku
punya rumah dan saudara di Bogor. Kawasan Jabodetabek bukanlah kawasan yang
asing bagi para pekerja urban seperti aku.
Mobilitas di Jakarta terkait
pekerjaan tak kurang berdurasi delapan jam, masih ditambah kegiatan pribadi
keseharian. Beruntung jam kerja di kantorku tak begitu ketat. Tugas-tugas yang
terkait dunia digital, bisa aku tangani dari mana saja. Syaratnya, akses
internet memadai. Namun demikian, itu sudah menghabiskan waktu yang cukup
panjang.
Mobil Tangguh Punya
Ruang Luas
Mobil menjadi kebutuhan vital dalam menunjang pekerjaanku,
terutama saat memiliki kebutuhan di luar kantor. Mobil kantor tentu menjadi
andalanku. Sarana yang mumpuni memang menjadi hal yang krusial di kota
metropolitan Jakarta. Ketangguhan dan kemampuan mobil idamanku yang terpenting
menyangkut ruang luas dan lapang. Mengapa?
Aku memiliki empat saudara kandung di perantauan—kota Bogor.
Dengan mobilitas masing-masing sebagai pekerja, mobil menjadi kebutuhan vital,
terutama saat berkebutuhan keluar kota, mudik lebaran, hingga sekadar
jalan-jalan untuk rekreasi. Jadi bukan sekadar mobil, namun mobil yang berdaya
angkut besar. Punya ruang luas, sehingga muatnya bisa banyak.
Terasa banget saat momen mudik. Mudik yang wajib aku jalani
tiap tahun untuk bertemu orangtua di kampung. Tahu kan, kalau mudik itu seperti
apa kondisinya?
Butuh mobil yang punya ruang luas, karena barang bawaan
bejibun. Segala macam pakaian untuk kebutuhan selama di kampung—biasanya
minimal seminggu. Belum lagi oleh-oleh buat orang rumah, hingga bawaan
lainnya—semua harus bisa masuk. Kebayang kan, mobil jadi semacam gudang ajah,
hehee. Tentu saja ini juga tak terlepas dari hitung-hitungan ekonomi.
Coba bayangkan, dengan membawa mobil pribadi berkapasitas
banyak, bisa irit tiket/ongkos, kan. Dari sisi BBM, kalau naik mobil berapa pun
penumpangnya, ya sama. Bisa muat enam orang—jika bawaannya banyak. Ekonomis
bangetlah, ya.
Bukan itu saja, dengan membawa mobil yang berkapasitas
besar, maka saat di kampung mobil itu bisa menjadi sarana untuk bersilaturahmi
rame-rame. Maklum, saat di kampung orangnya banyak. Dan, mobil berkapasitas
besar sangat menunjang ajang silaturahmi ini.
Selain itu, sebagaimana biasa saat liburan lebaran, kami
keluarga besar sering berekreasi ke tempat tertentu. Menginap selama dua malam
atau lebih. Maka tak pelak lagi, butuh membawa segala kebutuhan pokok dan tetek
bengek lainnya. Itu hanya bisa dilakukan dengan mudah bila mobilnya berdaya
angkut besar.
Bersama keluarga piknik ke Magelang saat momen Lebaran. (Foto dokpri) |
Harga ‘Sesuai’
Kantong, Gampang Merawatnya
Namanya juga pekerja dengan penghasilan yang
dicukup-cukupkan hehee, beli mobil tentu harus sesuai dengan budget. Harga yang
‘pas’ di kantong alias sesuai budget, relatif terjangkau namun mumpuni
menunjang kebutuhan. Gampang merawatnya, dengan biaya bahan bakar yang murah
alias irit. Sudah jadi konsekuensi logis bila punya mobil ya mesti
mengalokasikan budget untuk BBM. Ini tentu menjadi pertimbangan yang tak kalah
penting.
Juga kemampuannya dalam membawa beban banyak. Ya itu tadi,
seperti saat mudik dengan bawaan banyak. Ada lagi, mobil sebaiknya mudah
dikendalikan dan lincah, serta memberikan segala kenyamanan dan keamanan bagi
pengemudi dan penumpangnya. Pastinya, dukungan komponen akan membuat mobil
lebih awet tahan lama.
Impianku tentang mobil itu mungkin tak berbeda dengan impian
orang awam lainnya. Pertimbangan soal harga, berdaya guna dengan kemampuan
angkut besar, mudah dalam perawatan, awet, serta ekonomis biaya BBM-nya. Wajar
dan sesuai kebutuhan pastinya.
Nah, rasanya mobil impian sesuai dengan kriteria yang
kusebutkan di atas tuh, adalah mobil jenis minivan alias MPV (Multi Purpose
Vehicle). Itu tuh, mobil keluarga yang mampu mengangkut penumpang lebih banyak.
Mobil yang bikin gak khawatir dengan barang bawaan bejibun. Apalagi ditunjang
desain yang kekinian dan harga sesuai budget. Inilah mobil idamanku yang aku
yakin juga diminati para konsumen lain di tanah air. #lebihLEGA. (*)
@rahabganendra
@rahabganendra