Selasa, 05 September 2017

Ini Dia Rakitan Lokal Truk Heavy-Duty Mercedes-Benz di Bogor

Dok istimewa

Catatan baru dari Mercedes-Benz Indonesia pada 29 Agustus 2017 yang meluncurkan truk heavy-duty Mercedes-Benz pertama di pabrik perakitan di Wanaherang, Bogor.

Axor Mercedes-Benz 2528C merupakan tipe pertama dari serangkaian truk yang akan terus memperluas portofolio produk Mercedes-Benz di segmen heavy-duty. 

Jelas hari itu merupakan pencapaian strategis untuk bisnis kendaraan komersil  produsen mobil terkemuka yang berasal dari Jerman itu.

Momen langka dan membanggakan itu bukanlah momen biasa. Maka tak heran turut hadir dalam kegiatan peluncuran ini beberapa pejabat dari bidang pemerintahan, administrasi dan bisnis, serta Wakil Menteri Ekonomi Edy Putra Irawady dan Direktur Jenderal Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan sebagai tamu istimewa.

“Mercedes-Benz telah membangun kredibilitas yang signifikan di pasar Indonesia sejak kehadirannya pada tahun 1950an. Dengan truk heavy-duty Axor yang dirakit secara lokal, kami ingin memanfaatkan warisan ini dan kekuatan merek kami untuk meyakinkan banyak pelanggan baru mengenai truk Mercedes-Benz di pasar Indonesia yang terus bertumbuh,” kata sambutan dari Markus Villinger, CEO Daimler Commercial Vehicles Indonesia.

Untuk diketahui pabrik perakitan Mercedes-Benz seluas 42 hektar di Wanaherang, Bogor telah beroperasi sejak tahun 1978 dan telah membangun reputasi dengan kualitas terbaik untuk perakitan mobil dan sasis bus Mercedes-Benz.

Untuk  mengakomodasi perakitan truk baru dengan kapasitas hingga 4.500 unit per tahun, investasi sebesar 25 juta dolar AS didedikasikan terhadap fasilitas ini selama beberapa tahun ke depan.

“Investasi kami jelas mencerminkan komitmen kami terhadap Indonesia. Hal ini membawa kami lebih dekat kepada pelanggan, memungkinkan kami bekerja dengan pemasok lokal dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi pekerja berkualitas, “ tambah Markus Villinger . 
Dok istimewa)

Sementara itu Kay-Wolf Ahlden, Head of Daimler Commercial Vehicles’ regional center for South-East Asia, menyatakan bahwa untuk Daimler Trucks, Indonesia adalah pasar yang paling penting di wilayah Asia Tenggara. 

Sejak FUSO memasuki pasar pada tahun 1970, merek ini telah berkembang menjadi pemimpin dengan portofolio produk serta penjualan dan purna jual yang kuat.

“Dengan memproduksi truk Mercedes-Benz Axor secara lokal memungkinkan kami untuk menargetkan peluang pertumbuhan dengan dua merek kuat yang memenuhi segmen pasar yang berbeda,” katanya.

Model truk heavy-duty Mercedes-Benz pertama yang akan dirakit secara lokal adalah Axor 2528C yang hadir dengan mesin 6 silinder dan basis roda 4,2 meter, memungkinkan truk membawa muatan sebesar 20 ton sesuai kebutuhan pertumbuhan industri konstruksi di Indonesia. 

Model kedua yang akan ditambahkan dalam perakitan tahun ini adalah Axor 2528R yang didedikasikan untuk aplikasi logistik. Secara keseluruhan, sebanyak 11 varian Axor direncanakan akan dirakit di pabrik Wanaherang untuk membuka segmen volume baru bagi merek Mercedes-Benz. Pada saat yang bersamaan, Mercedes-Benz akan terus menawarkan jajaran truk Actros untuk pemakaian khusus.

Rangkaian Mercedes-Benz Axor dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan seperti Anti-Lock Brakes, kenyamanan tinggi bagi pengemudi dan daya tahan yang lebih tinggi bagi pemilik. Layanan purna jual dan suku cadang yang mencakup dukungan layanan mobile atau pelatihan pengemudi melengkapi penawaran produk yang kuat. 

Mengenai perakitan truk di pabrik Mercedes-Benz, Wanaherang proses perakitan di Wanaherang sesuai dengan standar internasional. Daimler AG yang terdiri dari berbagai langkah mulai dari pencetakan identitas pada sasis, pemasangan gearbox kemudi, pemasangan katup termasuk katup ABS, instalasi radiator, mesin, knalpot, roda dan grill. Proses  kemudian dilanjutkan dengan kontrol kualitas yang terdiri dari dua fase.

Fase pertama dimulai dengan proses EOL (End-of-Life) untuk pemacuan sasis, pengujian rem, pengujian speedometer, dan shower. Begitu unit melewati semua langkah ini, fase akan dilanjutkan dengan pemeriksaan EOL berikutnya yang mencakup penyelarasan roda, uji slip samping, uji asap dan bidikan lampu depan.

@rahabganendra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar